Rabu, 04 Juni 2014

manfaat alat-alat optik dalam bidang medis afrina taikaoinan


FISIKA
MANFAAT DARI ALAT-ALAT OPTIK DALAM MEDIS

MAKALAH



 





                                                                                                      


AFRINA T.OINAN
13011048




PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
STIKes HANGTUAH PEKANBARU
PEKANBARU
2014

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, bimbingan dan hidayah-Nya. Sehingga Makalah yang berjudul “Manfaat dari Alat-Alat Optik Dalam Medis” ini dapat diselesaikan dengan baik.
            Melalui makalah ini, penulis berharap pembaca dapat mengetahui tentang Alat-alat optik khususnya pembahasan tentang Alat-Alat Optik Dalam Bidang medis.

Pada kesempatan ini, Kami juga berterimakasih kepada :
1        Bapak Firman Edigan. Selaku dosen Fisika.
2        semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan Makalah ini.
            Seperti ungkapan, “Tak ada gading yang tak retak”, begitu pula dengan penulisan makalah yang sangat jauh dari sempurna ini. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk memperbaiki kualitas makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.



Pekanbaru,  Mei 2014

                                                                                                                                                                                                                                                                            Penyusun







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1  Latar Belakang......................................................................................................
1.2  Rumusan Masalah.................................................................................................
1.3  Tujuan penulisan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
2.1  Pengertian Optik....................................................................................................
2.2  Alat-Alat Optik Dalam Medis...............................................................................
2.2.1 Mata
2.2.2 Lup
2.2.3 Kamera
2.2.4 Mikroskop
2.2.5 Teropong
2.2.6 Periskop
2.2.7 Proyektor Slide
2.2.8 Optalmoskup
2.2.9 Retinoskop
2.2.10 Keratometer
2.2.11 Tonometer
2.2.12 Pupilometer
2.2.13 Lensometer
2.2.14 Endoskop Serat Optik
2.2.15 Laser

BAB III PENUTUP..................................................................................................
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................





BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
            Alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Alat optik membuat hidup manusia lebih mudah dan berarti. Anda dapat menikmati keindahan alam semesta, mengabadikan saat-saat terindah pada lembaran foto, atau bahkan bisa membuat sehelai rambut di kepala menjadi terlihat sebesar lengan.

Banyak  orang yang bisa melihat dengan jelas pada kondisi normal tanpa menggunakan kacamata. Dalam kondisi ini orang- orang tersebut menggunakan mata untuk melihat suatu benda. Jika dengan mata kita tidak dapat melihat dengan jelas maka kita dapat menggunakan alat bantu penglihat. Alat bantu untuk mengamati benda-benda yang tidak jelas dilihat oleh mata disebut alat optik.
Mata adalah suatu alat optik yang memiliki banyak sekali keterbatasan. Mata kita tidak dapat melihat benda yang sangat kecil, misal bakteri, virus, dan sebagainya. juga tidak bias melihat benda yang tempatnya sangat jauh dengan jelas, seperti bulan, matahari, atau pesawat yang terbang tinggi, dan sebagainya. Beberapa jenis alat optik yang diciptakan untuk membantu kesulitan manusia dalam hal melihat benda-benda kecil atau yang jauh tempatnya yaitu lup, kamera, mikroskop dan teropong.
Alat optik  dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi f ungsi alat optik yang utama adalah untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohnya kacamata, mikroskop dan teleskop. Mikroskop dan teleskop digunakan untuk melihat benda-benda yang tak terlihat dengan mata telanjang.Bagaimana prinsip kerja alat-alat optik tersebut dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari? Untuk dapat mengetahuinya maka makalah ini akanmembahasnya.


1.2  Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan sebagai berikut
1.   Apakah pengertian alat optic?
2.   Apakah Macam-macam alat optic dan fungsinya?


1.3  Tujuan Penulisan
Penulisan ini diharapkan agar pembaca bisa mengetahui alat-alat optik di dalam medis dan bisa menggunakan alat optik sebaik mungkin.

    BAB II
PEMBAHASAN

                        Pengertian alat optik
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa alat optik antara lain kamera, lup, mikroskop, teleskop, proyektor, dan episkop.
Benda optik adalah benda yang menggunakan lensa optik untuk melakukan fungsinya dalam membantu kegiatan tertentu. Lensa optik bisa terbuat dari bahan kaca, plastik, fiber, dan lain sebagainya. Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya memberikan sarana pemahaman bagi pemanfaatannya untuk mempermudah dan membantu kehidupan manusia. Alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip optik (cermin dan lensa) digolongkan sebagai alat optik.

 1. Mata
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3g7HpCHgNG-SZ938u81otHMhMlw5ColPDzK0ccBOW8OZjtIwmkzgkdYZOHW56cNEZLDsqpF3nrhlY5j-c-RjWoVV6BpV5QcMCCH8PMpk9hjjvzBjDLmzfOFPiNsRryqX7-qB0-H2tzf0/s320/Mata.jpg
            Setiap manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata merupakan bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Mata membantu kita menikmati keindahan alam, melihat teman-teman, mengamati benda-benda di sekeliling, dan masih banyak lagi yang dapat kita nikmati melalui mata. Coba bayangkan bila manusia tidak mempunyai mata atau mata kita buta, tentu dunia ini terlihat gelap gulita.

Bagian-Bagian Mata

            Apabila diamati, ternyata mata terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda-beda tetapi saling mendukung. Bagian-bagian mata yang penting tersebut, antara lain, kornea, pupil, iris, aquaeus humour, otot akomodasi, lensa mata, retina, vitreous humour, bintik kuning, bintik buta, dan saraf mata.

Kornea. Kornea merupakan bagian luar mata yang tipis, lunak, dan transparan. Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi bagian mata yang sensitif di bawahnya.
• Pupil. Pupil merupakan celah sempit berbentuk lingkaran dan berfungsi agar cahaya dapat masuk ke dalam mata.

• Iris. Iris adalah selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya pupil. Warna inilah yang Anda lihat sebagai warna mata seseorang.

• Aquaeus Humour. Aquaeus humour merupakan cairan di depan lensa mata untuk membiaskan cahaya ke dalam mata.

• Otot Akomodasi. Otot akomodasi adalah otot yang menempel pada lensa mata dan berfungsi untuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.

• Lensa Mata. Lensa mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening. Lensa ini berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk bayangan pada retina.
Retina. Retina adalah bagian belakang mata yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan.

• Vitreous Humour. Vitreous humour adalah cairan di dalam bola mata yang berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa ke retina.

• Bintik Kuning. Bintik kuning adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan yang jelas.

• Bintik Buta. Bintik buta adalah bagian dari retina yang apabila bayangan jatuh pada bagian ini, maka bayangan tampak tidak jelas atau kabur.

• Saraf Mata. Saraf mata befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan dari retina menuju ke otak.
           
Proses terlihatnya benda oleh mata yaitu benda yang berada di depan mata memantulkan cahaya. Cahaya tersebut masuk ke mata melalui pupil yang kemudian akan dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan pada retina. Oleh saraf, bayangan tadi diteruskan ke pusat saraf (otak), sehingga Anda terkesan melihat benda.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoDwtdtiIFJTikQGmRYtCc3FoM0ZHhN6VgjMK4kG0aAW7ungU3Ui2pswAwLBrCeM6P9hC9spXgG6e3Kk077vit0dAOxFYwFhy5htSZ227j3T2dNT0sH_jLui9gEBsCifUMgV2vzjLKti8/s640/Pemb.+Bayangan.jpg
Pembentukan Bayangan

a. Daya Akomodasi Mata
            Bola mata Anda bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini berarti jarak bayangan yang dibentuk lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita lihat berbeda. Bagaimana supaya kita tetap dapat melihat benda dengan jarak bayangan yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah? Tentu kita harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang menyebabkan kita bisa melihat benda yang memiliki jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan.
            Lensa mata dapat mencembung atau pun memipih secara otomatis karena adanya otot akomodasi (otot siliar). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letaknya jauh, otot siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata disebut daya akomodasi mata.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsfhd0He4orUPAQ9MZErLd_NbgUnr0N9iG1ijm5BDCSMB5naFLmnnAxDwBFH9Sil0I83oZmJ4jjvsK6lBZqCpdLQ03vR3pTQUGr8rGGW9_BTmzYtyy_7dbk22donOVSvAcJUY4arNX43I/s640/b.jpg
            Agar benda/objek dapat terlihat jelas, objek harus terletak pada daerah penglihatan mata, yaitu antara titik dekat dan titik jauh mata. Titik dekat (punctum proximum = pp) adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata (± 25 cm). Pada titik dekat ini lensa mata akan mencembung maksimal. Titik jauh (punctum remotum = pr) adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata, jaraknya tak terhingga. Pada titik jauh ini, lensa mata akan memipih maksimal.

b. Cacat Mata
            Tidak semua mata manusia dapat membentuk bayangan tepat pada retina, ada mata yang mengalami anomali. Hal ini dapat terjadi karena daya akomodasi mata sudah berkurang sehingga titik jauh atau titik dekat mata sudah bergeser. Keadaan mata yang demikian disebut cacat mata. Cacat mata yang diderita seseorang dapat disebabkan oleh kerja mata (kebiasaan mata) yang berlebihan atau cacat sejak lahir.
 1) Miopi (Rabun Jauh)
            Miopi adalah kondisi mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh. Penderita miopi titik jauhnya lebih dekat daripada tak terhingga (titik jauh < ~) dan titik dekatnya kurang dari 25 cm. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat dipipihkan sebagaimana mestinya sehingga bayangan dari benda yang letaknya jauh akan jatuh di depan retina. Untuk dapat melihat benda-benda yang letaknya jauh agar nampak jelas, penderita miopi ditolong dengan kaca mata berlensa cekung (negatif).
            Miopi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda yang dekat. Cacat mata ini sering dialami tukang jam, tukang las, operator komputer, dan sebagainya.
2) Hipermetropi (Rabun Dekat)
            Hipermetropi adalah cacat mata dimana mata tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya dekat. Titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal (titik dekat > 25 cm).
            Penderita hipermetropi hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh  sehingga cacat mata ini sering disebut mata terang jauh. Hipermetropi disebabkan lensa mata terlalu pipih dan sulit dicembungkan sehingga bila melihat benda-benda yang letaknya dekat, bayangannya jatuh di belakang retina. Supaya dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat dengan jelas, penderita hipermetropi ditolong dengan kaca mata berlensa cembung (positif).
            Hipermetropi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda-benda yang jauh. Cacat mata ini sering dialami oleh orang-orang yang bekerja sebagai sopir, nahkoda, pilot, masinis, dan sebagainya.

     3) Presbiopi (Mata Tua)
            Orang-orang yang sudah tua, biasanya daya akomodasinya sudah berkurang. Pada mata presbiopi, titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal (titik dekat > 25 cm) dan titik jauhnya lebih dekat daripada titik jauh mata normal (titik jauh < ~). Oleh karena itu, penderita presbiopi tidak dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat maupun jauh.
            Untuk dapat melihat jauh dengan jelas dan untuk membaca pada jarak normal, penderita presbiopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa rangkap (kacamata bifokal). Kacamata bifokal adalah kaca mata yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Lensa cekung berfungsi untuk melihat benda jauh dan lensa cembung untuk melihat benda dekat/membaca.
    4) Astigmatisma
            Astigmatisma adalah cacat mata dimana kelengkungan selaput bening atau lensa mata tidak merata sehingga berkas sinar yang mengenai mata tidak dapat terpusat dengan sempurna. Cacat mata astigmatisma tidak dapat membedakan garis-garis tegak dengan garis-garis mendatar secara bersama-sama. Cacat mata ini dapat ditolong dengan kaca mata berlensa silinder.
c. Tipuan Mata
            Selain memiliki banyak keunggulan, mata manusia juga memiliki beberapa keterbatasan. Oleh karena itu, dalam pengamatan dan pengukuran, mata tidak selalu memberikan hal-hal yang benar. Perhatikan gambar berikut!
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkp4QC80JP1OpstyQQYrAyZLy8BR5Y2X2xWBUUao-mcBBvKMS7M60axKkvVis-p7IQ2ODFNuZeVXINHU7yU0xcyUcKIpvvH5dG4nQvXFGRXltJuMggVLopkDbtBDo07Bg69mNaZUHGQ9I/s640/tipuan.jpg
2. LUP

            Lup atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri atas sebuah lensa cembung. Lup digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar nampak lebih besar dan jelas. Ada 2 cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak berakomodasi.

            Pada saat mata belum menggunakan lup, benda tampak jelas bila diletakkan pada titik dekat pengamat (s = sn) sehingga mata melihat benda dengan sudut pandang α . Pada Gambar (b), seorang pengamat menggunakan lup dimana benda diletakkan antara titik O dan F (di ruang I) dan diperoleh bayangan yang terletak pada titik dekat mata pengamat (s' = sn). Karena sudut pandang mata menjadi lebih besar, yaitu β , maka mata pengamat berakomodasi maksimum.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgitxTESUpr5urEwQ22OlhX9EJgdF7tXHWgnCOV6MvWqwSUUDkkO5v3Ltglcj7BgH07Mc_JgC8Xtb5L_fP3AB9NapaMmMLVXPVNVX4YCNTRZqyliLHgsrLLOUf1Ue2Ooyd7iFMwhRcDjv4/s640/akomodasi.jpg


            Menggunakan lup untuk mengamati benda dengan mata berakomodasi maksimum cepat menimbulkan lelah. Oleh karena itu, pengamatan dengan menggunakan lup sebaiknya dilakukan dengan mata tak berakomodasi (mata dalam keadaan rileks). 
            Pada kehidupan sehari-hari, lup biasanya digunakan oleh tukang arloji, pedagang kain, pedagang intan, polisi, dan sebagainya.
3. KAMERA
Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau kejadian yang menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kamera yang dipakai wartawan berbeda dengan yang dipakai fotografer. Kamera video dipakai dalam pengambilan gambar untuk siaran televisi atau pembuatan film. Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah dipakai karena tanpa pengaturan lensa. Dewasa ini sudah ada kamera digital yang data gambarnya tidak perlu melalui proses pencetakan melainkan dapat dilihat atau diolah melalui komputer.

Kamera terdiri atas beberapa bagian, antara lain, sebagai berikut :

• Lensa cembung, berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terbentuk bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil.

• Diafragma, adalah lubang kecil yang dapat diatur lebarnya dan berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk melalui lensa.

• Apertur, berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya diafragma.

• Pelat film, berfungsi sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar negatif, yaitu gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus cahaya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQpXwsk17NWcUTgTIiGknC-kHh3Fl_s6vAzlTu5dowc-D00riwu1u2vIyRJJIiKZ3-vQthFI5RPyiBK8dV_XbZT9538LSkUHRdIHXPqXLE7_lSVw6_xm6emrh4olfu3YH6VcmHVECvFtU/s640/kamera.jpg
Bagian dalam Kamera

            Dalam kamera terdapat lensa cembung yang berfungsi sebagai pembentuk bayangan. Jika sebuah benda diletakkan di ruang tiga sebuah lensa cembung akan terbentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil. Antara kamera dan mata manusia terdapat persamaannya, yaitu benda yang diambil oleh kamera dan benda yang dilihat mata manusia berada di ruang tiga dan lensa kamera atau lensa mata. Sehingga terbentuk bayangan yang sifatnya nyata, terbalik, dan diperkecil.
Pada kamera bayangan ini diusahakan jatuh tepat di plat film yang mempunyai sifat sangat peka terhadap cahaya. Jika plat film yang peka cahaya ini dikenai cahaya maka plat film mengalami perubahan kimia sesuai dengan cahaya dan benda di depan kamera. Plat ini masih peka cahaya, agar plat film ini menjadi tidak peka terhadap cahaya dalam studio perlu dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tertentu. Setelah plat film dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tadi, plat film menjadi tidak pekat terhadap cahaya dan terlihat gambar pada plat film yang disebut gambar negatif (negatif film). Untuk memperoleh gambar yang sesuai dengan gambar semula yang diambil di depan kamera, film negatif ini kemudian dicetak pada kertas film (biasanya kertas film warnanya putih). Gambar pada kertas film merupakan gambar dan benda yang diambil di depan kamera tersebut dan disebut gambar positif. Gambar positif sangat tergantung pada proses pembentukan bayangan pada plat film ini, jika bayangan terjadi pada plat film ini kabur atau kurang jelas menyebabkan hasil cetakannya nanti juga kabur atau tidak jelas.
            Untuk memperoleh hasil pemotretan yang bagus, lensa dapat Anda geser maju mundur sampai terbentuk bayangan paling jelas dengan jarak yang tepat, kemudian Anda tekan tombol shutter.
            Pelat film menggunakan pelat seluloid yang dilapisi dengan gelatin dan perak bromida untuk menghasilkan negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut dipakai untuk menghasilkan gambar positif (gambar asli) pada kertas foto. Kertas foto merupakan kertas yang ditutup dengan lapisan tipis kolodium yang dicampuri dengan perak klorida. Gambar yang ditimbulkan pada bidang transparan disebut gambar diapositif.



4. MIKROSKOP

            Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler. Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut mikroskop cahaya lensa ganda.
            Karena mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa objektifnya dibuat lebih kuat daripada lensa okuler (fokus lensa objektif lebih pendek daripada fokus lensa okuler). Hal ini dimaksudkan agar benda yang diamati kelihatan sangat besar dan mikroskop dapat dibuat lebih praktis (lebih pendek). 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJEiaKMOn4RAC7RzKA6Px83abhc1B1yIyK1nPc4OH3M1EmwSpZzRZNuWWHlDFFWYpcFrsxE9G9RDwdQnGrSaIk17AvSd_ql7qsKXHxhn6EHLwnWA-tX230dBLbkVtXiSHB-1n1OL1W-8k/s400/mikro.png
            Benda yang akan amati diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan lensa objektif dan berada di ruang II lensa objektif ( fobj < s < 2 fobj ). Hal ini menyebabkan bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler.

            Untuk memperoleh bayangan yang jelas, Anda dapat menggeser lensa okuler dengan memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang, di bawah objek diletakkan sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dan diarahkan pada objek. Ada dua cara dalam menggunakan mikroskop, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.



Sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop sebagai berikut.

• Bayangan yang dibentuk lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
• Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar.
• Bayangan yang dibentuk mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar terhadap bendanya.



5. TEROPONG
            Teropong atau teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar tampak lebih jelas dan dekat. Ditinjau dari objeknya, teropong dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bintang dan teropong medan.

   a. Teropong Bintang
            Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda langit, seperti bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah teropong astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bias dan teropong pantul.
      1) Teropong Bias
            Teropong bias terdiri atas dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa objektif dan okuler. Sinar yang masuk ke dalam teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh karena itu, teropong ini disebut teropong bias. Benda yang diamati terletak di titik jauh tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tepat berada pada titik fokusnya. Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.

            Lensa objektif mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler lebih kuat daripada lensa objektif). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan yang jelas dan besar. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap benda yang diamati. Seperti pada mikroskop, teropong bintang juga dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhODpEl2vJZXjuu0GZFNaIx1-wC8sdQpAG-J6anO9lYbQe94S1chHnic-ze5LRDlaG_pXz5OG0KNP-1V6O0VsgXFhmKUA5hwhT7qkVotDQnzvvNanWtr_vOlZTbKG7l4gBzcYihMsaPil0/s1600/bias.png

Teropong Bias

     2) Teropong Pantul
Karena jalannya sinar di dalam teropong dengan cara memantul maka teropong ini dinamakan teropong pantul. Pada teropong pantul, cahaya yang datang dikumpulkan oleh sebuah cermin melengkung yang besar. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan ke mata pengamat oleh satu atau lebih cermin yang lebih kecil.




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixzIUxwxVpCd0Y7KmtMmdsUFo9aVy58L2fScrrBCEcmkXEpCoxtBNFvuo3w501t5gBWltUvxZYBBOLrQWHC0ubh17kdmoZUvarBz4IL_iKlgunDFUhDf40wro1xoihYlpJ5vVZ7VtKQjU/s1600/pantul.png
Teropong Pantul

   

b. Teropong Medan / Teropong Bumi
Teropong medan digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh di permukaan bumi. Teropong bumi terdiri atas tiga lensa cembung, masing-masing sebagai lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan yang dibentuk lensa objektif, tidak untuk memperbesar bayangan.

            Lensa okuler berfungsi sebagai lup. Karena lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan, maka bayangan yang dibentuk lensa objektif harus terletak pada titik pusat kelengkungan lensa pembalik. Lensa okuler juga dibuat lebih kuat daripada lensa objektif. Teropong bumi atau medan sebenarnya sama dengan teropong bintang yang dilengkapi dengan lensa pembalik. 

            Sifat bayangan yang dibentuk teropong medan adalah maya, tegak, dan diperbesar.

            Ada teropong bumi yang hanya menggunakan dua lensa (teropong panggung), yaitu lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Lensa cekung di sini berfungsi sebagai pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif dan sekaligus sebagai lup.

            Sifat bayangan yang dibentuk maya, tegak, dan diperbesar daripada bayangan yang dibentuk lensa objektif. Teropong ini sering disebut teropong panggung atau teropong Belanda atau teropong Galileo.

            Teropong bumi dan teropong panggung memang tidak bisa dibuat praktis. Untuk itu, dibuat teropong lain yang fungsinya sama tetapi sangat praktis, yaitu teropong prisma. Disebut teropong prisma karena pada teropong ini digunakan dua prisma yang didekatkan bersilangan antara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan akhir yang dibentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2DBr4JwHKkqOld3qJETJHx1x2G73wdg5o-oP0NE6EyTvWdYV9Lk1QvocjvyIWja9xUnXJK095ys-BDxtE6WMVMd_AoH1kKW9d3mXuyS2HO3ek6PFBZLF_RD7EIVwzbhaNHDCW0Hr6MCY/s1600/prisma.png
Teropong Prisma



6. PERISKOP
            Periskop adalah teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan laut. Periskop terdiri atas 2 lensa cembung dan 2 prisma siku-siku sama kaki.

Jalannya sinar pada periskop adalah sebagai berikut:

ɸ Sinar sejajar dari benda yang jauh menuju ke lensa obyektif.

ɸ Prisma P1 memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P2.

ɸ Oleh prisma P2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa okuler tepat di titik fokus lensa okuler. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZXS5u88RBNsVQdFF8DBZK4plEDIcobwKHOpqqMLrZDUiGoyRqDHtfkK-SmvJHNoVnnb5dhqfmq6IvGapuPo7t75_huunny22jIXyxyxCDFT9ZwTNnk3woRbRci8ITGPMcuFMktiZTu3o/s1600/periskop.png
Jalannya Sinar pada Periskop

7. PROYEKTOR SLIDE

            Proyektor slide adalah alat yang digunakan untuk memproyeksikan gambar diapositif sehingga diperoleh bayangan nyata dan diperbesar pada layar. Bagian-bagian yang penting pada proyektor slide, antara lain lampu kecil yang memancarkan sinar kuat melalui pusat kaca, cermin cekung yang berfungsi sebagai reflektor cahaya, lensa cembung untuk membentuk bayangan pada layar, dan slide atau gambar diapositif.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMjaMaoZk7n3GjWNNAIdf9kE8ZCVbakxEJ8wwE0NKknsrND1Cs279ivmtSZWZRucI_z3Xczvxgp0V5N3xUpGcgKvY2OryaOdESQ8ZGB0ZtwZZqT1QeUsk7FCmLo5e8KuuEQu8bLPLY4ic/s1600/proyektor.png
Proyektor Slide Tahun 1895







8. OPTHALMOSKOP

Alat ini mula-mula di pakai oleh helmholtz (1851). Prinsip pemeriksaan dengan Opthalmoskop untuk mengetahui keadaan fundus okuli (retina mata dan pembuluh darah khoroidea keseluruhannya).
Ada dua prinsip kerja opthalmoskop yaitu :
1.      Pencerminan mata secara langsung.
Fundus okuli penderita disinari dengan lampu, apabila mata penderita emetropia dan tidak melakukan akomodasi       maka sebagian cahaya akan dipantulkan dan keluar dari lensa mata penderita dalam keadaan sejajar dan terkumpul menjadi gambar tajam pada selaput jaringan mata pemeriksa (dokter) yang juga tidak terakomodasi. Pada jaringan mata dokter terbentuk gambar terbalik dan sama besar dengan fundus penderita.
2.      Pencerminan mata secara tak langsung.
Cahaya melalui lensa condenser di proyeksi ke dalam mata penderita dengan bantuan cermin datar kemudian melalui retina mata penderita dipantulkan keluar dan difokuskan pada mata sipemeriksa (dokter). Dengan mempergunakan opthalmoskop dapat mengamati permasalahan mata yang berkaitan dengan tumor otak.

            Alat ini dipakai untuk memeriksa retina mata. pada gambar melukiskan bagian-bagian penting dari optalmoskup. berkas cahaya yang datang dari sumber cahaya S yang terletak pada fokus lensa L1 dibiaskan sejajar ke cermin C. dari cermin C sinar dpantulkan ke amta. selanjutnya dokter dapat mengamati retina melalui lubang ditengah-tengah cermin C dan lensa L2 bertindak sebagai lup.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8eCvaH-e3zznz8VYO_Uu8X-BK96OMC4wwgk0a2JkQs_sxOVasg4f9PnWTKmWjpBE2XUapVtZG0UPvID5Hb4Re8pCN16zEo3k_k-nBBfm5rLIy9U7xGbaYZvLU4o7aNCLLJCbFVVDkQAg/s1600/opta.png
Sketsa Optamolkus



9. Retinoskop

                Alat ini dipakai untuk menentukan reset lensa demi koreksi mata penderita tanpa aktivitas penderita, meskipun demikian mata penderita perlu terbuka dan dalam posisi nyaman bagi si pemeriksa. Cahaya lampu di proyeksi ke dalam mata penderita dimana mata penderita tanpa akomodasi. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan dari retina dan berfungsi sebagai sumber cahaya bagi sipemeriksa.
            Fungsi retinoskop dianggap normal, apabila suatu objek (cahaya) berada di titik jauh mata akan di fokuskan pada retina. Cahaya yang dipantulkan retina akan menghasilkan bayangan fokus pada titik jauh pula. Oleh karena itu, pada waktu pemeriksa mengamati mata penderita melalui retinoskop, lensa positif atau negatif diletakkan di depan mata penderita sesuai dengan keperluan agar bayangan (cahaya) yang dibentuk oleh retina penderita di fokuskan pada mata pemeriksa. Lensa positif atau negatif yang dipakai itu perlu ditambah atau dikurangi agar pemfokusan bayangan dari retina penderita terhadap pemeriksa tepat adanya. Suatu contoh, jarak pemeriksa 67 cm lensa yang diperlukan 1,5 D.



10. Keratometer
            Alat ini untuk mengukur kelengkungan kornea. Pengukuran ini diperuntukkan pemakaian lensa kontak, lensa kontak ini dipakai langsung yaitu dengan cara menempel pada kornea yang mengalami gangguan kelengkungan. Ada dua lensa kontak yaitu :
1.      Hard contact lens.
Dibuat dari plastik yang keras, tebal 1 mm dengan diameter 1 cm. Sangat efektif bila dilepaskan dan mudah terlepas oleh air mata tetapi dapat mengoreksi astigmatisma.
2.      Soft contact lens
Adalah kebalikan dari Hard Contact Lens. Sangat nyaman tetapi tidak dapat mengoreksi astigmatisma.



11. Tonometer
          Pada tahun 1900, Schiotz (Jerman) memperkenalkan alat untuk mengukur tekanan intraocular yang dikenal dengan nama Tono meter dari Schiotz. Tehnik dasar: penderita ditelentangkan dengan mata menatap keatas, kemudian kornea mata dibius. Tengah-tengah alat (Plug) diletakkan di atas kornea menyebabkan suatu tekanan ringan terhadap kornea. Plug dari tanometer berhubungan dengan skala sehingga dapat terbaca nilai skala tersebut. Tanometer dilengkapi dengan alat pembesar 5,5 gram, 7,5 gram, 10,0 gram, 15,0 gram. Apabila pada pengukur tekanan intraocular dimana menggunakan alat pemberat 5,5 gram maka berat total tanometer = berat plug + alat pemberat
                                            = 11 gram + 5,5 gram
                                            = 16,5 gram.
16,5 gram ini menunjukkan tekanan intraocular sebesar 17 mmHg. Pemeriksaan tekanan di dalam bola mata (intraokuli) untuk mengetahui apakah penderita menderita glaucoma atau tidak. Pada penderita galucoma tekanan intraoculi mencapai 80 mmHg. Dalam keadaan normal tekanan intraokuli berkisar antara 20-25 mmHg dengan rata-rata produksi dan pengeluaran cairan humor aqueous 5 ml/ hari.
Tahun 1950 Tonometer Schiotz dimodifikasi dengan kemudahan dalam pembacaan secara elektronik dan dapat direkam disebut tonograf. Goldmann (1955) mengembangkan tonometer yang disebut tonometer Goldmann Aplanation. Pengukuran dengan memakai alat ini penderita dalam posisi duduk.

12. Pupilometer
            Diameter pupil dapat diukur dengan menggunakan pupilometer dari eindhoven. Yaitu lempengan kertas terdiri dari sejumlah lubang kecil dengan jarak tertentu. Apabila melihat melalui lubang-lubang ini dengan latar belakang dan tanpa akomodasi maka di peroleh perjalanan sinar sebagai berikut : Lingkaran yang terproyeksi pada jaringan retina saling menyentuh berarti garis 1 dan 2 adalah sejajar. Garis 1 dan 2 inilah garis terluar yang masih dapat masuk melalui pupil, sehingga diperoleh jarak d, jarak ini adalah diameter pupil. Pada penentuan besar pupil, jarak antara lubang dan mata tidak menjadi masalah.

13. Lensometer
          Suatu alat yang dipakai untuk mengukur kekuatan lensa baik dipakai sipenderita atau sekedar untuk mengetahui dioptri lensa tersebut.
Prinsip dasar :
Menentukan focus lensa positif sangat mudah. Dapat dengan cara :
1.      Memfokuskan bayangan dari suatu objek tak terhingga misalnya matahari
2.      Memfokuskan bayangan dari suatu objek yang telah diketahui jaraknya
Tehnik di atas ini tidak dapat diterapkan pada lensa negatif namun dapat dilakukan sedikit modifikasi yaitu : mengkombinasikan lensa negatif dengan lensa positif kuat yang telah ditentukan dioptrinya.
Dengan memakai lensometer, benda penyinaran digerakkan sehingga diperoleh bayangan tajam melaui penagamatan lensa.    

14. Endoskop Serat Optik

            Fiber optik merupakan saluran transmisi (pemindah informasi) yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Fiber Optik terbuat dari serat kaca dan bentuknya panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Serat kaca ini merupakan serat yang dibuat secara khusus yang terbuat dari bahan kaca murni dan kemudian diproses menjadi sebentuk gulungan kabel agar dapat digunakan untuk melewati data yang ingin dikirim atau diterima.
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQw0P8aj2HVo4uP1n2gNuNxLSLD8xSAStKHglTGAmGErGnoxKNi
            Fiber optik ini terdiri dari beberapa bagian yaitu Cladding, Core, dan Buffer Coating. Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik dan menjadi tempat berjalannya cahaya sehingga pengiriman cahaya dapat dilakukan. Cladding adalah lapisan luar yang membungkus Core dan memantulkan kembali cahaya yang terpancar keluar kembali ke dalam Core. Sedangkan Buffer Coating merupakan lapisan plastik yang melindungi serat dari kerusakan dan kelembaban.
            Dalam bidang kedokteran, juga ada beberapa alat yang memanfaatkan serat optik seperti Endoskopi. Endoskop adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoskopi. Alat ini berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya ke lambung, ke dalam sendi, atau ke  rongga tubuh lainnya. Di dalam pipa tersebut terdapat dua buah serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya agar bagian tubuh di depan ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera. Serat optik sekarang juga dipakai dakam dunia hiburan seperti lampu hias dan miniature.
Aplikasi Fiber Optik Pada Endoskopi
Ilmu dan teknologi yang terus berkembang pesat di bidang kedokteran telah menghasilkan sebuah prosedur diagnostik yang cepat dan tepat,serta metode penyembuhan penyakit dalam tanpa melakukan operasi.
Endoscopy adalah suatu metode/teknik memeriksa organ dalam tubuh (khususnya saluran cerna) secara visual. Endoscope adalah suatu alat yang digunakan untuk memeriksa organ dalam tubuh (khususnya saluran cerna) secara visual sehingga dapat dilihat melalui layar monitor. Sehingga setiap kelainan organ dalam tubuh dapat diketahui dengan sejelas-jelasnya.
Bagian-bagian pada Endoscope :
1.      Alat ini berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh melalui mulut,hidung,anus.
  1. Terdiri dari 2 buah serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya ,sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera
  2. Bagian lainnya bisa digunakan sebagai saluran untuk pemberian obat dan untuk memasukkan atau mengisap cairan. dipasang gunting kecil, sikat kecil, dan lain-lain. 

Keunggulan dari Endoskopi yaitu:
1. Dapat melakukan operasi tanpa melakukan pembedahan, misal pengangkatan jaringan tumor,
2.  Dapat menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah dan efisien
3.  Dapat melakukan diagnostik yang cukup akurat
4.  Dapat mendeteksi adanya infeksi, bisul, tumor, radang, dll.
5.  Hasil pemeriksaan dapat langsung dicetak.
Pada aplikasi ini fiber optik berfungsi sebagai sarana transfer data gambar yang baik dan lebih effektif dibandingkan menggunakan kabel biasa

D.      KELEMAHAN DAN KELEBIHAN SERAT OPTIK
Sistem transmisi serat optik  ini dibandingkan dengan teknologi transmisi yang lain mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :
1.         Redaman transmisi yang kecil
Sistem telekomunikasi serat optik  mempunyai redaman transmisi per km relatif kecil dibandingkan dengan transmisi lainnya, seperti kabel coaxial ataupun kabel PCM. Ini berarti serat optik  sangat sesuai untuk dipergunakan pada telekomunikasi jarak jauh, sebab hanya membutuhkan repeater yang jumlahnya lebih sedikit.
2.         Bidang frekuensi yang lebar
Secara teoritis serat optik  dapat dipergunakan dengan kecepatan yang tinggi, hingga mencapai beberapa Gigabit/detik. Dengan demikian sistem ini dapat dipergunakan untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar hanya dalam satu buah serat optik  yang halus.
3.         Ukurannya kecil dan ringan
            Dengan demikian sangat memudahkan pengangkutan pemasangan di lokasi. Misalnya dapat dipasang dengan kabel lama, tanpa harus membuat lubang polongan yang baru.
4.         Tidak ada gangguan (interferensi)
Hal ini disebabkan sistem transmisi serat optik  mempergunakan sinar atau cahaya laser sebagai gelombang pembawanya. Sebagai akibatnya akan bebas dari pembicaraan silang (cross talk) yang sering terjadi pada kabel biasa (twised pair cable). Atau dengan perkataan lain kualitas transmisi atau telekomunikasi yang dihasilkan lebih baik dibandingkan transmisi dengan kabel. Dengan tidak terjadinya gangguan (interferensi) akan memungkinkan kabel serat optik  dipasang pada jaringan tenaga listrik tegangan tinggi (high voltage) tanpa khawatir adanya gangguan yang disebabkan oleh tegangan tinggi.
5.         Adanya isolasi antara pengirim (transmitter) dan penerimanya (receiver).
6.         Tidak ada ground loop.
Ground loop adalah masalah klasik yang kerap menghantui pada instalasi kabel coaxial jarak jauh. Kurang sempurnanya sambungan kabel bisa menjadi penyebab utama masalah ini. Akibatnya sinyal video cenderung lemah dan mudah terganggu oleh interferensi.
7.         Tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya serat optik .
15. Laser
Jenis-jenis Laser yang digunakan untuk kesehatan :
1. Fractional CO2
Laser Fractional CO2 adalah laser yang menggunakan teknologi fractional carbon dioxide (SmartXide DOT) untuk mengatasi masalah jaringan parut (skar) dan kerut-kerut karena penuaan kulit. Sinar laser yang dihasilkan oleh alat ini secara akurat melakukan pengangkatan kulit lapis perlapis dan mampu merangsang pembentukan kolagen baru dengan cara memberi panas hanya pada kedalaman dan area kulit yang tertimpa sinar laser (teknologi SmartXide DOT). Biasa digunakan untuk peremajaan kulit, mencerahkan kulit serta mengatasi masalah kulit lainnya seperti keriput, pigmentasi, tumor jinak, jerawat,kutil dan bekas luka.
Untuk proses Laser kondisi berikut diperlukan:
1. Energi dasar yang dapat terbalik, yaitu sebuah energik tinggi dasar senang berbohong sedemikian rupa bahwa ada lebih banyak molekul ditemukan dalam keadaan tereksitasi dari dalam berbaring di bawah negara.
2. Antara kedua state, transisi optik harus diperbolehkan.
3. Harus ada mekanisme eksitasi dengan yang negara atas bisa senang efektif.
4. Harus ada sebuah "de-eksitasi mekanisme", sehingga molekul mencapai keadaan yang lebih rendah lagi di pembuangan dari mekanisme eksitasi.
5. Untuk generasi cahaya laser optik yang cocok resonator diperlukan.
6. Untuk eksitasi sumber energi yang dibutuhkan

2. Nd YAG
            Teknik laser ini sangat baik digunakan untuk menghilangkan bulu-bulu atau rambut yang yang tumbuh pada area-area tertentu seperti di ketiak, area bikini, diatas bibir (kumis), di lengan dan tungkai.

3. Q Switched Nd YAG
Laser pigmen (Q-switch Nd:YAG laser) digunakan untuk mengatasi kelainan pigmentasi pada kulit karena photoaging seperti lentigo senilis, freckles, tanda lahir berupa bercak hitam keabuan/kecoklatan dan juga dapat menghilangkan tattoo pada tubuh.

·         Keunggulan Laser
Beberapa keunggulan Mengunakan Laser dalam bidang Kedokteran adalah sebagai berikut :
1. Hemat waktu: area perawatan lebih luas menggunakan kluster laser BTL berdaya tinggi (hingga 1800mW).
2. Berbagai pilihan probe laser BTL (hingga 400mW) untuk lapisan jaringan permukaan dan dalam.
3. Ensiklopedi online dengan protokol yang sudah ditetapkan sebelumnya berdasarkan riset medis bertahun-tahun.
4. Aplikasi yang disarankan untuk berbagai bidang kedokteran (rehabilitasi, dermatologi, ginekologi, ENT, kedokteran olahraga, dll.).
5. Layar sentuh mudah dioperasikan
·         Manfaat Laser dalam Bidang Kesehatan
1. Percantik Diri dengan Terapi Laser
Teknik yang digunakan untuk perawatan kecantikan ini diyakini dapat mempercantik dan memperbaiki kondisi kulit tanpa harus melewati tindakan operasi. Perawatan ini tidak akan
menyebabkan perubahan sel atau jaringan kulit di sekitar area yang tidak bermasalah jika dilakukan dengan prosedur yang tepat dan oleh dokter yang berpengalaman.
·         Cara kerja .
Sinar laser yang ditembakkan pada kulit atau area yang bermasalah akan diserap oleh sel kulit tertentu dan kemudian diubah menjadi panas pada area tersebut. Fungsinya adalah untuk menstimulasi pembentukan sel kolagen baru yang menjaga kekenyalan kulit. Panjang gelombang dari sinar laser adalah yang terpenting pada perawatan ini. Alat dan jenis laser yang digunakan terkadang sama hanya panjang gelombangnya yang berbeda.
·         Fungsi.
Banyak manfaat yang bisa Anda rasakan dari perawatan teknik laser ini, diantaranya :
• Mengatasi kerutan dan garis yang muncul pada area wajah,mengencangkan kulit wajah dan leher, menghilangkan flek serta untuk peremajaan kulit
• Memutihkan kulit wajah dan tubuh
• Menghilangkan bekas luka, bekas jerawat, tahi lalat dan
   spider veins
• Menghilangkan tato
• Menghilangkan bulu-bulu (hair removal) yang tubuh pada bagian ketiak, kaki, tangan, wajah dan organ intim.
• Melangsingkan tubuh dan menyamarkan stretch mark atau selulit.

2. Terapi Laser Untuk Atasi Nyeri.
Penggunaan terapi laser kini makin meluas. Tak hanya untuk mencerahkan kulit, terapi laser juga bisa untuk menyembuhkan nyeri akut maupun nyeri kronik. Rumah Sakit Eka Hospital Tangerang, dalam rilisnya Rabu (5/1/2011) menjelaskan, terapi sinar laser atau Low Level Laser Therapy (LLLT) merupakan prosedur non invasive yang dapat menembus jauh ke dalam jaringan tubuh. Sehingga dapat mengurangi nyeri dan membantu perbaikan dan penyembuhan jaringan tubuh.
 Terapi sinar laser telah digunakan lebih dari 30 tahun dan telah disetujui US Food and Drug Administration (FDA) untuk tatalaksana nyeri dan sampai saat ini belum ditemukan adanya efek samping dari terapi laser tersebut. Salah satu keuntungan terapi laser adalah prosedur terapi yang tidak terlalu lama dan hasil yang didapat lebih cepat dibandingkan prosedur lain.
·         Mekanisme Terapi Laser.
Terapi laser menciptakan reaksi biokimia dalam jaringan tubuh untuk perbaikan sel, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi reaksi peradangan dan pembengkakan. Energi sinar laser akan menstimulasi sel yang rusak untuk menghasilkan suatu zat yang disebut adenosine triphospate (ATP), yang akan dipergunakan sel tersebut untuk mempertahankan fungsi normal dan meningkatkan perbaikan sel.    
·         Proses Terapi Laser.
Waktu yang dibutuhkan untuk terapi laser bergantung dari luas area tubuh yang diterapi. Namun pada umumnya berlangsung sekitar 10 sampai dengan 20 menit. Selama proses terapi laser, pasien akan merasakan sensasi rasa hangat pada daerah yang diterapi. Setelah terapi selesai, keluhan nyeri akan berkurang atau menghilang.

3. Laser untuk Penyembuhan Luka.
Laser merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang dapat berinteraksi dengan biological tissue dengan efek samping bergantung dari daya dan exposure yang diterima oleh biological tissue tersebut. Hal inilah yang dijadikan sebuah dasar penggunaan laser untuk berbagai macam aplikasi penyembuhan luka. Pada paper ini akan dipaparkan  aplikasi sebuah laser dengan bahan semikonduktor yakni Gallium-Aluminium-Arsenide yang memiliki panjang  elombang 800-nm untuk terapi penyembuhan luka pada kulit.Metode terapi yang dilakukan adalah penyinaran laser dengan objek percobaan yaitu kulit hewan tikus yang telah dilukai. Penyinaran dilakukan tanpa menyentuh kulit (non invasive).
 Penggunaan laser GaAlAs didasarkan pada daya keluaran yang dihasilkan relatif kecil berkisar antara 3-5 mWatt. Parameter yang diamati pada proses terapi ini
adalah daya keluaran laser yang diberikan (P), variasi panjang gelombang laser (λ), distribusi intensitas, diameter berkas pada laser dan kecepatan penyembuhan luka pada tikus itu sendiri.
Dari hasil terapi yang dilakukan menggunakan laser GaAlAs dengan daya sebesar 5 mWatt, didapatkan kesimpulan untuk daya tertentu yang dihasilkan oleh laser, proses penyembuhan luka pada kulit tikus mencapai 100% pada hari ke 19. Metode terapi dengan menggunakan laser daya rendah seperti ini masih terus dikembangkan untuk keperluan medis lainnya.

4. Terapi Laser Efektif Obati Sakit Leher dan Atasi Nyeri Leher
Penyembuhan sakit leher biasanya dilakukan dengan fisioterapi, pijat dan obat pengurang rasa nyeri. Tapi kini metode baru dengan terapi laser terbukti lebih efektif mengobati sakit leher. Sebuah studi menunjukkan terapi dengan tingkat radiasi yang rendah aman mengurangi sakit leher. Penelitian ini diketuai oleh Dr Robert Chow dari Brain and Mind Research Institute di University of Sydney, Australia. Sebanyak 820 orang yang dirawat karena sakit leher menjadi partisipan untuk penelitian ini. Peneliti menggunakan poin skala untuk menentukan perbedaan antara perawatan yang menggunakan laser dan yang menggunakan sinar biasa.
 Hasil dari terapi laser tingkat rendah ini lebih menguntungkan dibanding dengan terapi lainnya yang digunakan secara luas. Terutama dengan intervensi farmakologisnya yang jarang ditemukan efek samping dan efektif untuk mengurangi nyeri di leher. Sakit pada leher diperkirakan menjadi masalah medis yang penting di beberapa negara, sehingga perawatan yang tidak memerlukan obat-obatan dan tidak memiliki efek samping akan lebih menarik. Tapi penggunaan terapi laser sebagai perawatan nyeri leher ini juga harus hati-hati dan jelas berapa tingkat radiasi yang aman. Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui perangkat laser ini untuk mengobati sakit leher, persetujuan ini menunjukkan bahwa teknologi tersebut aman untuk digunakan sebagai pengobatan.







BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
          Banyak dari alat-alat optik yang sangat berguna dalam bidang kesehatan, jadi adapun yang kita pakai sehari-hari contohnya kamera, itupun berguna dalam medis.

3.2 Saran
            Adapun alat optik seperti teleskop, teropong dan periskop juga bisa membantu dalam bidang medis. Contohnya periskop, bisa saja kita menggunakan untuk mencari orang yang hilang dilaut.

































DAFTAR PUSTAKA

1. Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

2. Widodo, Tri dan Suparmo. 2009. Panduan Pembelajaran Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
3. (Dikutip dari : http://virgita-kompudu.blogspot.com/2012/06/fiber-optic.html)






2 komentar:

  1. penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah fisika :)
    mohon saran dan kritiknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih ka sudah memberikan saya pelajaran

      Hapus