FISIKA
MANFAAT
DARI ALAT-ALAT OPTIK DALAM MEDIS
MAKALAH
AFRINA T.OINAN
13011048
PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
STIKes HANGTUAH PEKANBARU
PEKANBARU
2014
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, bimbingan dan hidayah-Nya. Sehingga Makalah yang berjudul “Manfaat dari Alat-Alat Optik
Dalam Medis” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Melalui makalah ini, penulis berharap pembaca dapat mengetahui
tentang Alat-alat
optik khususnya
pembahasan tentang Alat-Alat Optik Dalam Bidang medis.
Pada kesempatan ini, Kami juga
berterimakasih kepada :
1
Bapak
Firman Edigan. Selaku dosen Fisika.
2
semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian penulisan Makalah ini.
Seperti
ungkapan, “Tak ada gading yang tak retak”, begitu pula dengan penulisan makalah
yang sangat jauh dari sempurna ini. Penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca untuk memperbaiki kualitas makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Pekanbaru, Mei 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR
ISI..............................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1
Latar
Belakang......................................................................................................
1.2
Rumusan
Masalah.................................................................................................
1.3
Tujuan
penulisan...................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN...........................................................................................
2.1
Pengertian
Optik....................................................................................................
2.2
Alat-Alat
Optik Dalam Medis...............................................................................
2.2.1 Mata
2.2.2 Lup
2.2.3 Kamera
2.2.4 Mikroskop
2.2.5 Teropong
2.2.6 Periskop
2.2.7 Proyektor Slide
2.2.8 Optalmoskup
2.2.9 Retinoskop
2.2.10 Keratometer
2.2.11 Tonometer
2.2.12 Pupilometer
2.2.13 Lensometer
2.2.14 Endoskop Serat Optik
2.2.15 Laser
BAB
III PENUTUP..................................................................................................
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Alat
optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Alat optik
membuat hidup manusia lebih mudah dan berarti. Anda dapat menikmati keindahan
alam semesta, mengabadikan saat-saat terindah pada lembaran foto, atau bahkan
bisa membuat sehelai rambut di kepala menjadi terlihat sebesar lengan.
Banyak
orang yang bisa melihat dengan jelas
pada kondisi normal tanpa menggunakan kacamata.
Dalam kondisi ini orang- orang tersebut menggunakan mata untuk melihat suatu
benda. Jika dengan mata kita tidak dapat melihat dengan jelas maka kita
dapat menggunakan alat bantu penglihat.
Alat bantu untuk mengamati benda-benda yang tidak jelas dilihat oleh
mata disebut alat optik.
Mata adalah
suatu alat optik yang memiliki banyak sekali keterbatasan. Mata kita
tidak dapat melihat benda yang sangat
kecil, misal bakteri, virus, dan sebagainya. juga tidak bias melihat benda
yang tempatnya sangat jauh dengan jelas, seperti bulan, matahari, atau pesawat
yang terbang tinggi, dan sebagainya.
Beberapa jenis alat optik yang diciptakan untuk membantu kesulitan manusia dalam hal
melihat benda-benda kecil atau yang
jauh tempatnya yaitu lup, kamera, mikroskop dan teropong.
Alat
optik dibuat dengan bermacam
tujuan, tetapi f ungsi alat optik
yang utama adalah untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohnya
kacamata, mikroskop dan teleskop.
Mikroskop dan teleskop digunakan untuk melihat
benda-benda yang tak terlihat dengan mata telanjang.Bagaimana prinsip kerja alat-alat optik tersebut dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari? Untuk dapat mengetahuinya maka
makalah ini akanmembahasnya.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas dapat dirumuskan sebagai berikut
1. Apakah pengertian alat optic?
2. Apakah Macam-macam alat optic
dan fungsinya?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan ini diharapkan agar
pembaca bisa mengetahui alat-alat optik di dalam medis dan bisa menggunakan
alat optik sebaik mungkin.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
alat optik
Alat
optik adalah alat-alat yang salah
satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa,
atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan
cahaya. Ada beberapa alat optik antara lain kamera, lup, mikroskop, teleskop,
proyektor, dan episkop.
Benda optik adalah benda yang
menggunakan lensa optik untuk melakukan fungsinya dalam membantu kegiatan
tertentu. Lensa optik bisa terbuat dari bahan kaca, plastik, fiber, dan lain
sebagainya. Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya memberikan sarana pemahaman
bagi pemanfaatannya untuk mempermudah dan membantu kehidupan manusia. Alat-alat yang
bekerja berdasarkan prinsip optik (cermin dan lensa) digolongkan sebagai alat optik.
1.
Mata
Setiap
manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata
merupakan bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Mata membantu
kita menikmati keindahan alam, melihat teman-teman, mengamati benda-benda di
sekeliling, dan masih banyak lagi yang dapat kita nikmati melalui mata. Coba
bayangkan bila manusia tidak mempunyai mata atau mata kita buta, tentu dunia
ini terlihat gelap gulita.
Bagian-Bagian
Mata
|
Apabila
diamati, ternyata mata terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing
mempunyai fungsi berbeda-beda tetapi saling mendukung. Bagian-bagian mata yang
penting tersebut, antara lain, kornea, pupil, iris, aquaeus humour, otot
akomodasi, lensa mata, retina, vitreous humour, bintik kuning, bintik buta, dan
saraf mata.
• Kornea.
Kornea merupakan bagian luar mata yang tipis, lunak, dan transparan. Kornea
berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi
bagian mata yang sensitif di bawahnya.
• Pupil.
Pupil merupakan celah sempit berbentuk lingkaran dan berfungsi agar cahaya
dapat masuk ke dalam mata.
• Iris.
Iris adalah selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi untuk
mengatur besar kecilnya pupil. Warna inilah yang Anda lihat sebagai warna mata
seseorang.
• Aquaeus
Humour. Aquaeus humour merupakan cairan di depan lensa mata untuk
membiaskan cahaya ke dalam mata.
• Otot
Akomodasi. Otot akomodasi adalah otot yang menempel pada lensa mata dan
berfungsi untuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.
• Lensa
Mata. Lensa mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening. Lensa
ini berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk bayangan pada
retina.
• Retina. Retina
adalah bagian belakang mata yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya
bayangan.
• Vitreous
Humour. Vitreous humour adalah cairan di dalam bola mata yang berfungsi
untuk meneruskan cahaya dari lensa ke retina.
• Bintik
Kuning. Bintik kuning adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai
tempat terbentuknya bayangan yang jelas.
• Bintik
Buta. Bintik buta adalah bagian dari retina yang apabila bayangan jatuh
pada bagian ini, maka bayangan tampak tidak jelas atau kabur.
• Saraf
Mata. Saraf mata befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan dari retina
menuju ke otak.
Proses
terlihatnya benda oleh mata yaitu benda yang berada di depan mata memantulkan
cahaya. Cahaya tersebut masuk ke mata melalui pupil yang kemudian akan
dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan pada retina. Oleh saraf,
bayangan tadi diteruskan ke pusat saraf (otak), sehingga Anda terkesan melihat
benda.
Pembentukan
Bayangan
|
a. Daya Akomodasi Mata
Bola mata Anda bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini berarti jarak bayangan yang dibentuk lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita lihat berbeda. Bagaimana supaya kita tetap dapat melihat benda dengan jarak bayangan yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah? Tentu kita harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang menyebabkan kita bisa melihat benda yang memiliki jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan.
Bola mata Anda bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini berarti jarak bayangan yang dibentuk lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita lihat berbeda. Bagaimana supaya kita tetap dapat melihat benda dengan jarak bayangan yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah? Tentu kita harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang menyebabkan kita bisa melihat benda yang memiliki jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan.
Lensa
mata dapat mencembung atau pun memipih secara otomatis karena adanya otot
akomodasi (otot siliar). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar
menegang sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang
letaknya jauh, otot siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih.
Kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata disebut daya akomodasi
mata.
Agar benda/objek dapat terlihat jelas, objek harus terletak pada daerah penglihatan mata, yaitu antara titik dekat dan titik jauh mata. Titik dekat (punctum proximum = pp) adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata (± 25 cm). Pada titik dekat ini lensa mata akan mencembung maksimal. Titik jauh (punctum remotum = pr) adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata, jaraknya tak terhingga. Pada titik jauh ini, lensa mata akan memipih maksimal.
Agar benda/objek dapat terlihat jelas, objek harus terletak pada daerah penglihatan mata, yaitu antara titik dekat dan titik jauh mata. Titik dekat (punctum proximum = pp) adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata (± 25 cm). Pada titik dekat ini lensa mata akan mencembung maksimal. Titik jauh (punctum remotum = pr) adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata, jaraknya tak terhingga. Pada titik jauh ini, lensa mata akan memipih maksimal.
b. Cacat Mata
Tidak semua mata manusia dapat membentuk bayangan tepat pada retina, ada mata yang mengalami anomali. Hal ini dapat terjadi karena daya akomodasi mata sudah berkurang sehingga titik jauh atau titik dekat mata sudah bergeser. Keadaan mata yang demikian disebut cacat mata. Cacat mata yang diderita seseorang dapat disebabkan oleh kerja mata (kebiasaan mata) yang berlebihan atau cacat sejak lahir.
1) Miopi (Rabun Jauh)
Miopi adalah kondisi mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh. Penderita miopi titik jauhnya lebih dekat daripada tak terhingga (titik jauh < ~) dan titik dekatnya kurang dari 25 cm. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat dipipihkan sebagaimana mestinya sehingga bayangan dari benda yang letaknya jauh akan jatuh di depan retina. Untuk dapat melihat benda-benda yang letaknya jauh agar nampak jelas, penderita miopi ditolong dengan kaca mata berlensa cekung (negatif).
Miopi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda yang dekat. Cacat mata ini sering dialami tukang jam, tukang las, operator komputer, dan sebagainya.
Tidak semua mata manusia dapat membentuk bayangan tepat pada retina, ada mata yang mengalami anomali. Hal ini dapat terjadi karena daya akomodasi mata sudah berkurang sehingga titik jauh atau titik dekat mata sudah bergeser. Keadaan mata yang demikian disebut cacat mata. Cacat mata yang diderita seseorang dapat disebabkan oleh kerja mata (kebiasaan mata) yang berlebihan atau cacat sejak lahir.
1) Miopi (Rabun Jauh)
Miopi adalah kondisi mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh. Penderita miopi titik jauhnya lebih dekat daripada tak terhingga (titik jauh < ~) dan titik dekatnya kurang dari 25 cm. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat dipipihkan sebagaimana mestinya sehingga bayangan dari benda yang letaknya jauh akan jatuh di depan retina. Untuk dapat melihat benda-benda yang letaknya jauh agar nampak jelas, penderita miopi ditolong dengan kaca mata berlensa cekung (negatif).
Miopi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda yang dekat. Cacat mata ini sering dialami tukang jam, tukang las, operator komputer, dan sebagainya.
2) Hipermetropi (Rabun Dekat)
Hipermetropi adalah cacat mata dimana mata tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya dekat. Titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal (titik dekat > 25 cm).
Penderita hipermetropi hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh sehingga cacat mata ini sering disebut mata terang jauh. Hipermetropi disebabkan lensa mata terlalu pipih dan sulit dicembungkan sehingga bila melihat benda-benda yang letaknya dekat, bayangannya jatuh di belakang retina. Supaya dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat dengan jelas, penderita hipermetropi ditolong dengan kaca mata berlensa cembung (positif).
Hipermetropi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda-benda yang jauh. Cacat mata ini sering dialami oleh orang-orang yang bekerja sebagai sopir, nahkoda, pilot, masinis, dan sebagainya.
3) Presbiopi (Mata Tua)
Orang-orang yang sudah tua, biasanya daya akomodasinya sudah berkurang. Pada mata presbiopi, titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal (titik dekat > 25 cm) dan titik jauhnya lebih dekat daripada titik jauh mata normal (titik jauh < ~). Oleh karena itu, penderita presbiopi tidak dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat maupun jauh.
Untuk dapat melihat jauh dengan jelas dan untuk membaca pada jarak normal, penderita presbiopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa rangkap (kacamata bifokal). Kacamata bifokal adalah kaca mata yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Lensa cekung berfungsi untuk melihat benda jauh dan lensa cembung untuk melihat benda dekat/membaca.
4) Astigmatisma
Astigmatisma adalah cacat mata dimana kelengkungan selaput bening atau lensa mata tidak merata sehingga berkas sinar yang mengenai mata tidak dapat terpusat dengan sempurna. Cacat mata astigmatisma tidak dapat membedakan garis-garis tegak dengan garis-garis mendatar secara bersama-sama. Cacat mata ini dapat ditolong dengan kaca mata berlensa silinder.
c. Tipuan Mata
Selain memiliki banyak keunggulan, mata manusia juga memiliki beberapa keterbatasan. Oleh karena itu, dalam pengamatan dan pengukuran, mata tidak selalu memberikan hal-hal yang benar. Perhatikan gambar berikut!
Hipermetropi adalah cacat mata dimana mata tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya dekat. Titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal (titik dekat > 25 cm).
Penderita hipermetropi hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh sehingga cacat mata ini sering disebut mata terang jauh. Hipermetropi disebabkan lensa mata terlalu pipih dan sulit dicembungkan sehingga bila melihat benda-benda yang letaknya dekat, bayangannya jatuh di belakang retina. Supaya dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat dengan jelas, penderita hipermetropi ditolong dengan kaca mata berlensa cembung (positif).
Hipermetropi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda-benda yang jauh. Cacat mata ini sering dialami oleh orang-orang yang bekerja sebagai sopir, nahkoda, pilot, masinis, dan sebagainya.
3) Presbiopi (Mata Tua)
Orang-orang yang sudah tua, biasanya daya akomodasinya sudah berkurang. Pada mata presbiopi, titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal (titik dekat > 25 cm) dan titik jauhnya lebih dekat daripada titik jauh mata normal (titik jauh < ~). Oleh karena itu, penderita presbiopi tidak dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat maupun jauh.
Untuk dapat melihat jauh dengan jelas dan untuk membaca pada jarak normal, penderita presbiopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa rangkap (kacamata bifokal). Kacamata bifokal adalah kaca mata yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Lensa cekung berfungsi untuk melihat benda jauh dan lensa cembung untuk melihat benda dekat/membaca.
4) Astigmatisma
Astigmatisma adalah cacat mata dimana kelengkungan selaput bening atau lensa mata tidak merata sehingga berkas sinar yang mengenai mata tidak dapat terpusat dengan sempurna. Cacat mata astigmatisma tidak dapat membedakan garis-garis tegak dengan garis-garis mendatar secara bersama-sama. Cacat mata ini dapat ditolong dengan kaca mata berlensa silinder.
c. Tipuan Mata
Selain memiliki banyak keunggulan, mata manusia juga memiliki beberapa keterbatasan. Oleh karena itu, dalam pengamatan dan pengukuran, mata tidak selalu memberikan hal-hal yang benar. Perhatikan gambar berikut!
2. LUP
Lup
atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri atas sebuah lensa cembung.
Lup digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar nampak lebih besar dan
jelas. Ada 2 cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan
dengan mata tak berakomodasi.
Pada
saat mata belum menggunakan lup, benda tampak jelas bila diletakkan pada titik
dekat pengamat (s = sn) sehingga mata melihat benda dengan sudut pandang α .
Pada Gambar (b), seorang pengamat menggunakan lup dimana benda diletakkan
antara titik O dan F (di ruang I) dan diperoleh bayangan yang terletak pada
titik dekat mata pengamat (s' = sn). Karena sudut pandang mata menjadi lebih
besar, yaitu β , maka mata pengamat berakomodasi maksimum.
Menggunakan
lup untuk mengamati benda dengan mata berakomodasi maksimum cepat menimbulkan
lelah. Oleh karena itu, pengamatan dengan menggunakan lup sebaiknya dilakukan
dengan mata tak berakomodasi (mata dalam keadaan rileks).
Pada
kehidupan sehari-hari, lup biasanya digunakan oleh tukang arloji, pedagang
kain, pedagang intan, polisi, dan sebagainya.
3. KAMERA
Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian
penting atau kejadian yang menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kamera yang dipakai wartawan berbeda dengan
yang dipakai fotografer. Kamera video dipakai dalam pengambilan gambar untuk
siaran televisi atau pembuatan film. Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah
dipakai karena tanpa pengaturan lensa. Dewasa ini sudah ada kamera digital yang
data gambarnya tidak perlu melalui proses pencetakan melainkan dapat dilihat
atau diolah melalui komputer.
Kamera
terdiri atas beberapa bagian, antara lain, sebagai berikut :
• Lensa
cembung, berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terbentuk
bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil.
• Diafragma,
adalah lubang kecil yang dapat diatur lebarnya dan berfungsi untuk mengatur
banyaknya cahaya yang masuk melalui lensa.
• Apertur,
berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya diafragma.
• Pelat
film, berfungsi sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar negatif,
yaitu gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus cahaya.
Bagian dalam Kamera
|
Dalam
kamera terdapat lensa cembung yang berfungsi sebagai pembentuk bayangan. Jika
sebuah benda diletakkan di ruang tiga sebuah lensa cembung akan terbentuk
bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil. Antara kamera dan mata manusia
terdapat persamaannya, yaitu benda yang diambil oleh kamera dan benda yang
dilihat mata manusia berada di ruang tiga dan lensa kamera atau lensa mata.
Sehingga terbentuk bayangan yang sifatnya nyata, terbalik, dan diperkecil.
Pada kamera bayangan ini diusahakan jatuh tepat di
plat film yang mempunyai sifat sangat peka
terhadap cahaya. Jika plat film yang peka
cahaya ini dikenai cahaya maka plat film mengalami
perubahan kimia sesuai dengan cahaya dan benda di depan kamera. Plat ini masih
peka cahaya, agar plat film ini menjadi
tidak peka terhadap cahaya dalam studio perlu dicuci atau dimasukkan ke dalam
larutan kimia tertentu. Setelah plat film dicuci atau
dimasukkan ke dalam larutan kimia tadi, plat film menjadi tidak pekat terhadap cahaya dan terlihat gambar pada plat film yang disebut gambar negatif (negatif film). Untuk memperoleh gambar yang
sesuai dengan gambar semula yang diambil di depan kamera, film negatif ini kemudian dicetak pada kertas film (biasanya kertas film warnanya
putih). Gambar pada kertas film merupakan gambar dan benda yang diambil di
depan kamera tersebut dan disebut gambar positif. Gambar positif sangat
tergantung pada proses pembentukan bayangan pada plat film ini, jika bayangan
terjadi pada plat film ini kabur atau kurang jelas menyebabkan hasil cetakannya
nanti juga kabur atau tidak jelas.
Untuk
memperoleh hasil pemotretan yang bagus, lensa dapat Anda geser maju mundur
sampai terbentuk bayangan paling jelas dengan jarak yang tepat, kemudian Anda
tekan tombol shutter.
Pelat
film menggunakan pelat seluloid yang dilapisi dengan gelatin dan perak bromida
untuk menghasilkan negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut dipakai untuk
menghasilkan gambar positif (gambar asli) pada kertas foto. Kertas foto
merupakan kertas yang ditutup dengan lapisan tipis kolodium yang dicampuri
dengan perak klorida. Gambar yang ditimbulkan pada bidang transparan disebut gambar
diapositif.
4. MIKROSKOP
Mikroskop
adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas
dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat
dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat
dengan pengamat disebut lensa okuler. Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut
mikroskop cahaya lensa ganda.
Karena
mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa objektifnya dibuat lebih
kuat daripada lensa okuler (fokus lensa objektif lebih pendek daripada fokus
lensa okuler). Hal ini dimaksudkan agar benda yang diamati kelihatan sangat
besar dan mikroskop dapat dibuat lebih praktis (lebih pendek).
Benda
yang akan amati diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan lensa objektif
dan berada di ruang II lensa objektif ( fobj < s < 2 fobj ). Hal ini menyebabkan bayangan yang
terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa
objektif merupakan benda bagi lensa okuler.
Untuk
memperoleh bayangan yang jelas, Anda dapat menggeser lensa okuler dengan
memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang, di bawah objek
diletakkan sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dan
diarahkan pada objek. Ada dua cara dalam menggunakan mikroskop, yaitu dengan
mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.
Sifat-sifat
bayangan yang terbentuk pada mikroskop sebagai berikut.
• Bayangan
yang dibentuk lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
• Bayangan
yang dibentuk lensa okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar.
• Bayangan
yang dibentuk mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar terhadap
bendanya.
5. TEROPONG
Teropong
atau teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh
agar tampak lebih jelas dan dekat. Ditinjau dari objeknya, teropong dibedakan
menjadi dua, yaitu teropong bintang dan teropong medan.
a. Teropong Bintang
Teropong
bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda
langit, seperti bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah
teropong astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan
menjadi dua, yaitu teropong bias dan teropong pantul.
1) Teropong Bias
Teropong
bias terdiri atas dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa objektif dan okuler.
Sinar yang masuk ke dalam teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh karena itu,
teropong ini disebut teropong bias. Benda yang diamati terletak di titik jauh
tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tepat berada
pada titik fokusnya. Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi
lensa okuler. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Lensa
objektif mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler
lebih kuat daripada lensa objektif). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh
bayangan yang jelas dan besar. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif
selalu bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa
okuler bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap benda yang diamati.
Seperti pada mikroskop, teropong bintang juga dapat digunakan dengan mata
berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.
Teropong
Bias
|
2) Teropong Pantul
Karena
jalannya sinar di dalam teropong dengan cara memantul maka teropong ini
dinamakan teropong pantul. Pada teropong pantul, cahaya yang datang dikumpulkan
oleh sebuah cermin melengkung yang besar. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan
ke mata pengamat oleh satu atau lebih cermin yang lebih kecil.
Teropong Pantul
|
b. Teropong
Medan / Teropong Bumi
Teropong medan digunakan untuk mengamati benda-benda
yang jauh di permukaan bumi. Teropong bumi terdiri atas tiga lensa cembung,
masing-masing sebagai lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik
hanya untuk membalikkan bayangan yang dibentuk lensa objektif, tidak untuk
memperbesar bayangan.
Lensa
okuler berfungsi sebagai lup. Karena lensa pembalik hanya untuk membalikkan
bayangan, maka bayangan yang dibentuk lensa objektif harus terletak pada titik
pusat kelengkungan lensa pembalik. Lensa okuler juga dibuat lebih kuat daripada
lensa objektif. Teropong bumi atau medan sebenarnya sama dengan teropong
bintang yang dilengkapi dengan lensa pembalik.
Sifat
bayangan yang dibentuk teropong medan adalah maya, tegak, dan diperbesar.
Ada
teropong bumi yang hanya menggunakan dua lensa (teropong panggung), yaitu lensa
cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Lensa
cekung di sini berfungsi sebagai pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa
objektif dan sekaligus sebagai lup.
Sifat
bayangan yang dibentuk maya, tegak, dan diperbesar daripada bayangan yang
dibentuk lensa objektif. Teropong ini sering disebut teropong panggung atau
teropong Belanda atau teropong Galileo.
Teropong
bumi dan teropong panggung memang tidak bisa dibuat praktis. Untuk itu, dibuat
teropong lain yang fungsinya sama tetapi sangat praktis, yaitu teropong prisma.
Disebut teropong prisma karena pada teropong ini digunakan dua prisma yang
didekatkan bersilangan antara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan
akhir yang dibentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
Teropong Prisma
|
6. PERISKOP
Periskop
adalah teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati benda-benda di
permukaan laut. Periskop terdiri atas 2 lensa cembung dan 2 prisma siku-siku
sama kaki.
Jalannya
sinar pada periskop adalah sebagai berikut:
ɸ Sinar
sejajar dari benda yang jauh menuju ke lensa obyektif.
ɸ Prisma
P1 memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P2.
ɸ Oleh
prisma P2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa okuler
tepat di titik fokus lensa okuler.
Jalannya
Sinar pada Periskop
|
7. PROYEKTOR
SLIDE
Proyektor
slide adalah alat yang digunakan untuk memproyeksikan gambar diapositif
sehingga diperoleh bayangan nyata dan diperbesar pada layar. Bagian-bagian yang
penting pada proyektor slide, antara lain lampu kecil yang memancarkan sinar
kuat melalui pusat kaca, cermin cekung yang berfungsi sebagai reflektor cahaya,
lensa cembung untuk membentuk bayangan pada layar, dan slide atau gambar
diapositif.
Proyektor
Slide Tahun 1895
|
8. OPTHALMOSKOP
Alat ini
mula-mula di pakai oleh helmholtz (1851). Prinsip pemeriksaan dengan
Opthalmoskop untuk mengetahui keadaan fundus okuli (retina mata dan pembuluh
darah khoroidea keseluruhannya).
Ada dua
prinsip kerja opthalmoskop yaitu :
1.
Pencerminan mata secara langsung.
Fundus okuli
penderita disinari dengan lampu, apabila mata penderita emetropia dan tidak
melakukan akomodasi maka sebagian
cahaya akan dipantulkan dan keluar dari lensa mata penderita dalam keadaan
sejajar dan terkumpul menjadi gambar tajam pada selaput jaringan mata pemeriksa
(dokter) yang juga tidak terakomodasi. Pada jaringan mata dokter terbentuk
gambar terbalik dan sama besar dengan fundus penderita.
2. Pencerminan
mata secara tak langsung.
Cahaya
melalui lensa condenser di proyeksi ke dalam mata penderita dengan bantuan
cermin datar kemudian melalui retina mata penderita dipantulkan keluar dan
difokuskan pada mata sipemeriksa (dokter). Dengan mempergunakan opthalmoskop
dapat mengamati permasalahan mata yang berkaitan dengan tumor otak.
Alat
ini dipakai untuk memeriksa retina mata. pada gambar melukiskan bagian-bagian
penting dari optalmoskup. berkas cahaya yang datang dari sumber cahaya S yang
terletak pada fokus lensa L1 dibiaskan sejajar ke cermin C.
dari cermin C sinar dpantulkan ke amta. selanjutnya dokter dapat mengamati
retina melalui lubang ditengah-tengah cermin C dan lensa L2 bertindak
sebagai lup.
Sketsa
Optamolkus
|
9. Retinoskop
Alat
ini dipakai untuk menentukan reset lensa demi koreksi mata penderita tanpa
aktivitas penderita, meskipun demikian mata penderita perlu terbuka dan dalam
posisi nyaman bagi si pemeriksa. Cahaya lampu di proyeksi ke dalam mata
penderita dimana mata penderita tanpa akomodasi. Cahaya tersebut kemudian
dipantulkan dari retina dan berfungsi sebagai sumber cahaya bagi sipemeriksa.
Fungsi retinoskop dianggap normal, apabila suatu objek
(cahaya) berada di titik jauh mata akan di fokuskan pada retina. Cahaya yang
dipantulkan retina akan menghasilkan bayangan fokus pada titik jauh pula. Oleh
karena itu, pada waktu pemeriksa mengamati mata penderita melalui retinoskop,
lensa positif atau negatif diletakkan di depan mata penderita sesuai dengan
keperluan agar bayangan (cahaya) yang dibentuk oleh retina penderita di
fokuskan pada mata pemeriksa. Lensa positif atau negatif yang dipakai itu perlu
ditambah atau dikurangi agar pemfokusan bayangan dari retina penderita terhadap
pemeriksa tepat adanya. Suatu contoh, jarak pemeriksa 67 cm lensa yang
diperlukan 1,5 D.
10.
Keratometer
Alat ini untuk
mengukur kelengkungan kornea. Pengukuran ini diperuntukkan pemakaian lensa
kontak, lensa kontak ini dipakai langsung yaitu dengan cara menempel pada
kornea yang mengalami gangguan kelengkungan. Ada dua lensa kontak yaitu :
1.
Hard contact lens.
Dibuat
dari plastik yang keras, tebal 1 mm dengan diameter 1 cm. Sangat efektif bila
dilepaskan dan mudah terlepas oleh air mata tetapi dapat mengoreksi
astigmatisma.
2.
Soft contact lens
Adalah
kebalikan dari Hard Contact Lens. Sangat nyaman tetapi tidak dapat mengoreksi
astigmatisma.
11.
Tonometer
Pada tahun 1900,
Schiotz (Jerman) memperkenalkan alat untuk mengukur tekanan intraocular yang
dikenal dengan nama Tono meter dari Schiotz. Tehnik dasar: penderita
ditelentangkan dengan mata menatap keatas, kemudian kornea mata dibius.
Tengah-tengah alat (Plug) diletakkan di atas kornea menyebabkan suatu tekanan
ringan terhadap kornea. Plug dari tanometer berhubungan dengan skala sehingga
dapat terbaca nilai skala tersebut. Tanometer dilengkapi dengan alat pembesar
5,5 gram, 7,5 gram, 10,0 gram, 15,0 gram. Apabila pada pengukur tekanan
intraocular dimana menggunakan alat pemberat 5,5 gram maka berat total
tanometer = berat plug + alat pemberat
= 11 gram + 5,5 gram
= 16,5 gram.
16,5
gram ini menunjukkan tekanan intraocular sebesar 17 mmHg. Pemeriksaan tekanan
di dalam bola mata (intraokuli) untuk mengetahui apakah penderita menderita
glaucoma atau tidak. Pada penderita galucoma tekanan intraoculi mencapai 80
mmHg. Dalam keadaan normal tekanan intraokuli berkisar antara 20-25 mmHg dengan
rata-rata produksi dan pengeluaran cairan humor aqueous 5 ml/ hari.
Tahun
1950 Tonometer Schiotz dimodifikasi dengan kemudahan dalam pembacaan secara
elektronik dan dapat direkam disebut tonograf. Goldmann (1955) mengembangkan
tonometer yang disebut tonometer Goldmann Aplanation. Pengukuran dengan memakai
alat ini penderita dalam posisi duduk.
12.
Pupilometer
Diameter pupil dapat diukur dengan menggunakan
pupilometer dari eindhoven. Yaitu lempengan kertas terdiri dari sejumlah lubang
kecil dengan jarak tertentu. Apabila melihat melalui lubang-lubang ini dengan
latar belakang dan tanpa akomodasi maka di peroleh perjalanan sinar sebagai
berikut : Lingkaran yang terproyeksi pada jaringan retina saling menyentuh
berarti garis 1 dan 2 adalah sejajar. Garis 1 dan 2 inilah garis terluar yang
masih dapat masuk melalui pupil, sehingga diperoleh jarak d, jarak ini adalah
diameter pupil. Pada penentuan besar pupil, jarak antara lubang dan mata tidak
menjadi masalah.
13.
Lensometer
Suatu alat yang
dipakai untuk mengukur kekuatan lensa baik dipakai sipenderita atau sekedar
untuk mengetahui dioptri lensa tersebut.
Prinsip dasar :
Menentukan focus lensa
positif sangat mudah. Dapat dengan cara :
1.
Memfokuskan bayangan dari suatu objek
tak terhingga misalnya matahari
2.
Memfokuskan bayangan dari suatu objek
yang telah diketahui jaraknya
Tehnik di atas ini
tidak dapat diterapkan pada lensa negatif namun dapat dilakukan sedikit
modifikasi yaitu : mengkombinasikan lensa negatif dengan lensa positif kuat
yang telah ditentukan dioptrinya.
Dengan memakai
lensometer, benda penyinaran digerakkan sehingga diperoleh bayangan tajam
melaui penagamatan lensa.
14. Endoskop Serat Optik
Fiber optik merupakan saluran transmisi
(pemindah informasi) yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari
suatu tempat ke tempat lain. Fiber Optik terbuat dari serat kaca dan bentuknya
panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Serat kaca ini
merupakan serat yang dibuat secara khusus yang terbuat dari bahan kaca murni
dan kemudian diproses menjadi sebentuk gulungan kabel agar dapat digunakan
untuk melewati data yang ingin dikirim atau diterima.
Fiber
optik ini terdiri dari beberapa bagian yaitu Cladding, Core, dan Buffer
Coating. Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik dan
menjadi tempat berjalannya cahaya sehingga pengiriman cahaya dapat dilakukan.
Cladding adalah lapisan luar yang membungkus Core dan memantulkan kembali
cahaya yang terpancar keluar kembali ke dalam Core. Sedangkan Buffer Coating
merupakan lapisan plastik yang melindungi serat dari kerusakan dan kelembaban.
Dalam
bidang kedokteran, juga ada beberapa alat yang memanfaatkan serat optik seperti
Endoskopi. Endoskop adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoskopi.
Alat ini berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya
ke lambung, ke dalam sendi, atau ke rongga tubuh lainnya. Di dalam pipa
tersebut terdapat dua buah serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya agar
bagian tubuh di depan ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan serat lainnya
berfungsi sebagai penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera. Serat optik sekarang juga dipakai dakam dunia
hiburan seperti lampu hias dan miniature.
Aplikasi
Fiber Optik Pada Endoskopi
Ilmu
dan teknologi yang terus berkembang pesat di bidang kedokteran telah
menghasilkan sebuah prosedur diagnostik yang cepat dan tepat,serta metode
penyembuhan penyakit dalam tanpa melakukan operasi.
Endoscopy
adalah suatu metode/teknik memeriksa organ dalam tubuh (khususnya saluran
cerna) secara visual. Endoscope adalah suatu alat yang digunakan untuk
memeriksa organ dalam tubuh (khususnya saluran cerna) secara visual sehingga
dapat dilihat melalui layar monitor. Sehingga setiap kelainan organ dalam tubuh
dapat diketahui dengan sejelas-jelasnya.
Bagian-bagian
pada Endoscope :
1. Alat ini
berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh melalui
mulut,hidung,anus.
- Terdiri dari 2 buah serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya ,sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera
- Bagian lainnya bisa digunakan sebagai saluran untuk pemberian obat dan untuk memasukkan atau mengisap cairan. dipasang gunting kecil, sikat kecil, dan lain-lain.
Keunggulan dari Endoskopi yaitu:
1.
Dapat melakukan operasi tanpa melakukan pembedahan, misal pengangkatan jaringan
tumor,
2. Dapat
menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah dan
efisien
3. Dapat
melakukan diagnostik yang cukup akurat
4. Dapat mendeteksi adanya infeksi, bisul, tumor, radang,
dll.
5. Hasil
pemeriksaan dapat langsung dicetak.
Pada
aplikasi ini fiber optik berfungsi sebagai sarana transfer data gambar yang
baik dan lebih effektif dibandingkan menggunakan kabel biasa
D. KELEMAHAN DAN
KELEBIHAN SERAT OPTIK
Sistem
transmisi serat optik ini dibandingkan dengan teknologi transmisi
yang lain mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :
1.
Redaman transmisi yang kecil
Sistem
telekomunikasi serat optik mempunyai redaman transmisi per km
relatif kecil dibandingkan dengan transmisi lainnya, seperti kabel coaxial ataupun
kabel PCM. Ini berarti serat optik sangat sesuai untuk
dipergunakan pada telekomunikasi jarak jauh, sebab hanya membutuhkan repeater
yang jumlahnya lebih sedikit.
2.
Bidang frekuensi yang lebar
Secara
teoritis serat optik dapat dipergunakan dengan kecepatan yang
tinggi, hingga mencapai beberapa Gigabit/detik. Dengan demikian sistem ini
dapat dipergunakan untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar hanya
dalam satu buah serat optik yang halus.
3.
Ukurannya kecil dan ringan
Dengan
demikian sangat memudahkan pengangkutan pemasangan di lokasi. Misalnya dapat
dipasang dengan kabel lama, tanpa harus membuat lubang polongan yang baru.
4.
Tidak ada gangguan (interferensi)
Hal
ini disebabkan sistem transmisi serat optik mempergunakan sinar
atau cahaya laser sebagai gelombang pembawanya. Sebagai akibatnya akan bebas
dari pembicaraan silang (cross talk) yang sering terjadi pada kabel
biasa (twised pair cable). Atau dengan perkataan lain kualitas transmisi
atau telekomunikasi yang dihasilkan lebih baik dibandingkan transmisi dengan
kabel. Dengan tidak terjadinya gangguan (interferensi) akan memungkinkan
kabel serat optik dipasang pada jaringan tenaga listrik tegangan
tinggi (high voltage) tanpa khawatir adanya gangguan yang disebabkan
oleh tegangan tinggi.
5.
Adanya isolasi antara pengirim (transmitter) dan penerimanya (receiver).
6.
Tidak ada ground loop.
Ground loop adalah masalah klasik yang kerap
menghantui pada instalasi kabel coaxial jarak jauh. Kurang sempurnanya
sambungan kabel bisa menjadi penyebab utama masalah ini. Akibatnya sinyal video
cenderung lemah dan mudah terganggu oleh interferensi.
7.
Tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya serat optik .
15.
Laser
Jenis-jenis
Laser yang digunakan untuk kesehatan :
1.
Fractional CO2
Laser Fractional CO2 adalah laser yang
menggunakan teknologi fractional carbon dioxide (SmartXide DOT) untuk mengatasi
masalah jaringan parut (skar) dan kerut-kerut karena penuaan kulit. Sinar laser
yang dihasilkan oleh alat ini secara akurat melakukan pengangkatan kulit lapis
perlapis dan mampu merangsang pembentukan kolagen baru dengan cara memberi
panas hanya pada kedalaman dan area kulit yang tertimpa sinar laser (teknologi
SmartXide DOT). Biasa digunakan untuk peremajaan kulit, mencerahkan kulit serta
mengatasi masalah kulit lainnya seperti keriput, pigmentasi, tumor jinak,
jerawat,kutil dan bekas luka.
Untuk proses Laser kondisi berikut diperlukan:
1. Energi dasar yang
dapat terbalik, yaitu sebuah energik tinggi dasar senang berbohong sedemikian
rupa bahwa ada lebih banyak molekul ditemukan dalam keadaan tereksitasi dari
dalam berbaring di bawah negara.
2. Antara kedua state,
transisi optik harus diperbolehkan.
3. Harus ada mekanisme
eksitasi dengan yang negara atas bisa senang efektif.
4. Harus ada sebuah
"de-eksitasi mekanisme", sehingga molekul mencapai keadaan yang lebih
rendah lagi di pembuangan dari mekanisme eksitasi.
5. Untuk generasi
cahaya laser optik yang cocok resonator diperlukan.
6. Untuk eksitasi
sumber energi yang dibutuhkan
2.
Nd YAG
Teknik laser ini sangat baik
digunakan untuk menghilangkan bulu-bulu atau rambut yang yang tumbuh pada
area-area tertentu seperti di ketiak, area bikini, diatas bibir (kumis), di
lengan dan tungkai.
3.
Q Switched Nd YAG
Laser pigmen (Q-switch Nd:YAG laser)
digunakan untuk mengatasi kelainan pigmentasi pada kulit karena photoaging
seperti lentigo senilis, freckles, tanda lahir berupa bercak hitam
keabuan/kecoklatan dan juga dapat menghilangkan tattoo pada tubuh.
·
Keunggulan
Laser
Beberapa keunggulan Mengunakan Laser dalam bidang
Kedokteran adalah sebagai berikut :
1. Hemat waktu: area perawatan lebih luas
menggunakan kluster laser BTL berdaya tinggi (hingga 1800mW).
2. Berbagai pilihan probe laser BTL (hingga 400mW)
untuk lapisan jaringan permukaan dan dalam.
3. Ensiklopedi online dengan protokol yang sudah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan riset medis bertahun-tahun.
4. Aplikasi yang disarankan untuk berbagai bidang
kedokteran (rehabilitasi, dermatologi, ginekologi, ENT, kedokteran olahraga,
dll.).
5. Layar sentuh mudah
dioperasikan
·
Manfaat
Laser dalam Bidang Kesehatan
1. Percantik Diri dengan Terapi Laser
Teknik yang digunakan untuk perawatan
kecantikan ini diyakini dapat mempercantik dan memperbaiki kondisi kulit tanpa
harus melewati tindakan operasi. Perawatan ini tidak akan
menyebabkan perubahan sel atau jaringan kulit di
sekitar area yang tidak bermasalah jika dilakukan dengan prosedur yang tepat
dan oleh dokter yang berpengalaman.
·
Cara
kerja .
Sinar laser yang ditembakkan pada kulit atau area
yang bermasalah akan diserap oleh sel kulit tertentu dan kemudian diubah
menjadi panas pada area tersebut. Fungsinya adalah untuk menstimulasi
pembentukan sel kolagen baru yang menjaga kekenyalan kulit. Panjang gelombang
dari sinar laser adalah yang terpenting pada perawatan ini. Alat dan jenis
laser yang digunakan terkadang sama hanya panjang gelombangnya yang berbeda.
·
Fungsi.
Banyak manfaat yang bisa Anda rasakan dari perawatan
teknik laser ini, diantaranya :
• Mengatasi kerutan dan garis yang
muncul pada area wajah,mengencangkan kulit wajah dan leher, menghilangkan flek
serta untuk peremajaan kulit
• Memutihkan kulit wajah dan tubuh
• Menghilangkan bekas luka, bekas
jerawat, tahi lalat dan
spider veins
• Menghilangkan tato
• Menghilangkan bulu-bulu (hair removal)
yang tubuh pada bagian ketiak, kaki, tangan, wajah dan organ intim.
• Melangsingkan tubuh dan menyamarkan
stretch mark atau selulit.
2.
Terapi Laser Untuk Atasi Nyeri.
Penggunaan terapi laser kini makin
meluas. Tak hanya untuk mencerahkan kulit, terapi laser juga bisa untuk
menyembuhkan nyeri akut maupun nyeri kronik. Rumah Sakit Eka Hospital
Tangerang, dalam rilisnya Rabu (5/1/2011) menjelaskan, terapi sinar laser atau
Low Level Laser Therapy (LLLT) merupakan prosedur non invasive yang dapat
menembus jauh ke dalam jaringan tubuh. Sehingga dapat mengurangi nyeri dan
membantu perbaikan dan penyembuhan jaringan tubuh.
Terapi sinar laser telah digunakan lebih dari
30 tahun dan telah disetujui US Food and Drug Administration (FDA) untuk
tatalaksana nyeri dan sampai saat ini belum ditemukan adanya efek samping dari
terapi laser tersebut. Salah satu keuntungan terapi laser adalah prosedur
terapi yang tidak terlalu lama dan hasil yang didapat lebih cepat dibandingkan
prosedur lain.
·
Mekanisme Terapi Laser.
Terapi laser menciptakan reaksi biokimia
dalam jaringan tubuh untuk perbaikan sel, meningkatkan sirkulasi darah, dan
mengurangi reaksi peradangan dan pembengkakan. Energi sinar laser akan
menstimulasi sel yang rusak untuk menghasilkan suatu zat yang disebut adenosine
triphospate (ATP), yang akan dipergunakan sel tersebut untuk mempertahankan
fungsi normal dan meningkatkan perbaikan sel.
·
Proses Terapi Laser.
Waktu yang dibutuhkan untuk terapi laser
bergantung dari luas area tubuh yang diterapi. Namun pada umumnya berlangsung
sekitar 10 sampai dengan 20 menit. Selama proses terapi laser, pasien akan
merasakan sensasi rasa hangat pada daerah yang diterapi. Setelah terapi
selesai, keluhan nyeri akan berkurang atau menghilang.
3.
Laser untuk Penyembuhan Luka.
Laser merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang
dapat berinteraksi dengan biological tissue dengan efek samping bergantung dari
daya dan exposure yang diterima oleh biological tissue tersebut. Hal inilah
yang dijadikan sebuah dasar penggunaan laser untuk berbagai macam aplikasi
penyembuhan luka. Pada paper ini akan dipaparkan aplikasi sebuah laser dengan bahan
semikonduktor yakni Gallium-Aluminium-Arsenide yang memiliki panjang elombang 800-nm untuk terapi penyembuhan luka
pada kulit.Metode terapi yang dilakukan adalah penyinaran laser dengan objek
percobaan yaitu kulit hewan tikus yang telah dilukai. Penyinaran dilakukan
tanpa menyentuh kulit (non invasive).
Penggunaan laser GaAlAs didasarkan pada daya
keluaran yang dihasilkan relatif kecil berkisar antara 3-5 mWatt. Parameter
yang diamati pada proses terapi ini
adalah daya keluaran laser yang diberikan (P),
variasi panjang gelombang laser (λ), distribusi intensitas, diameter berkas
pada laser dan kecepatan penyembuhan luka pada tikus itu sendiri.
Dari hasil terapi yang dilakukan
menggunakan laser GaAlAs dengan daya sebesar 5 mWatt, didapatkan kesimpulan
untuk daya tertentu yang dihasilkan oleh laser, proses penyembuhan luka pada
kulit tikus mencapai 100% pada hari ke 19. Metode terapi dengan menggunakan
laser daya rendah seperti ini masih terus dikembangkan untuk keperluan medis
lainnya.
4.
Terapi Laser Efektif Obati Sakit Leher dan Atasi Nyeri Leher
Penyembuhan sakit leher biasanya
dilakukan dengan fisioterapi, pijat dan obat pengurang rasa nyeri. Tapi kini
metode baru dengan terapi laser terbukti lebih efektif mengobati sakit leher.
Sebuah studi menunjukkan terapi dengan tingkat radiasi yang rendah aman
mengurangi sakit leher. Penelitian ini diketuai oleh Dr Robert Chow dari Brain
and Mind Research Institute di University of Sydney, Australia. Sebanyak 820
orang yang dirawat karena sakit leher menjadi partisipan untuk penelitian ini.
Peneliti menggunakan poin skala untuk menentukan perbedaan antara perawatan
yang menggunakan laser dan yang menggunakan sinar biasa.
Hasil dari terapi laser tingkat rendah ini
lebih menguntungkan dibanding dengan terapi lainnya yang digunakan secara luas.
Terutama dengan intervensi farmakologisnya yang jarang ditemukan efek samping
dan efektif untuk mengurangi nyeri di leher. Sakit pada leher diperkirakan
menjadi masalah medis yang penting di beberapa negara, sehingga perawatan yang
tidak memerlukan obat-obatan dan tidak memiliki efek samping akan lebih
menarik. Tapi penggunaan terapi laser sebagai perawatan nyeri leher ini juga
harus hati-hati dan jelas berapa tingkat radiasi yang aman. Badan pengawas obat
dan makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui perangkat laser ini untuk
mengobati sakit leher, persetujuan ini menunjukkan bahwa teknologi tersebut
aman untuk digunakan sebagai pengobatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Banyak dari
alat-alat optik yang sangat berguna dalam bidang kesehatan, jadi adapun yang
kita pakai sehari-hari contohnya kamera, itupun berguna dalam medis.
3.2 Saran
Adapun alat optik seperti teleskop,
teropong dan periskop juga bisa membantu dalam bidang medis. Contohnya
periskop, bisa saja kita menggunakan untuk mencari orang yang hilang dilaut.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Widodo, Tri dan Suparmo. 2009. Panduan
Pembelajaran Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
3.
(Dikutip dari : http://virgita-kompudu.blogspot.com/2012/06/fiber-optic.html)
penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah fisika :)
BalasHapusmohon saran dan kritiknya
terimakasih ka sudah memberikan saya pelajaran
Hapus